Gaya pengkodean

Silahkan ikuti standar pengkodean ini ketika menulis kode untuk penyertaan di Django.

Pre-commit checks

pre-commit is a framework for managing pre-commit hooks. These hooks help to identify simple issues before committing code for review. By checking for these issues before code review it allows the reviewer to focus on the change itself, and it can also help to reduce the number of CI runs.

To use the tool, first install pre-commit and then the git hooks:

$ python -m pip install pre-commit
$ pre-commit install
...\> py -m pip install pre-commit
...\> pre-commit install

On the first commit pre-commit will install the hooks, these are installed in their own environments and will take a short while to install on the first run. Subsequent checks will be significantly faster. If an error is found an appropriate error message will be displayed. If the error was with black or isort then the tool will go ahead and fix them for you. Review the changes and re-stage for commit if you are happy with them.

Gaya Phyton

  • All files should be formatted using the black auto-formatter. This will be run by pre-commit if that is configured.

  • The project repository includes an .editorconfig file. We recommend using a text editor with EditorConfig support to avoid indentation and whitespace issues. The Python files use 4 spaces for indentation and the HTML files use 2 spaces.

  • Meskipun sebaliknya ditentukan, ikuti PEP 8.

    Gunakan flake8 untuk memeriksa masalah-maslaah dalam kawasan ini. Catat bahwa berkas setup.cfg kami mengandung beberapa berkas tidak tersertakan (modul diusangkan kami tidak peduli tentang perapihan dan beberapa kode pihak-ketiga penjaja Django itu) sama halnya beberapa kesalahan yang tidak disertakan yang kami tidak pertimbangkan sebagai pelanggaran berat. Ingat bahwa PEP 8 adalah hanya panduan, jadi hormati gaya dari kode sekelilingnya sebagai tujuan utama.

    An exception to PEP 8 is our rules on line lengths. Don't limit lines of code to 79 characters if it means the code looks significantly uglier or is harder to read. We allow up to 88 characters as this is the line length used by black. This check is included when you run flake8. Documentation, comments, and docstrings should be wrapped at 79 characters, even though PEP 8 suggests 72.

  • String variable interpolation may use %-formatting, f-strings, or str.format() as appropriate, with the goal of maximizing code readability.

    Final judgments of readability are left to the Merger's discretion. As a guide, f-strings should use only plain variable and property access, with prior local variable assignment for more complex cases:

    # Allowed
    f'hello {user}'
    f'hello {user.name}'
    f'hello {self.user.name}'
    
    # Disallowed
    f'hello {get_user()}'
    f'you are {user.age * 365.25} days old'
    
    # Allowed with local variable assignment
    user = get_user()
    f'hello {user}'
    user_days_old = user.age * 365.25
    f'you are {user_days_old} days old'
    

    f-strings should not be used for any string that may require translation, including error and logging messages. In general format() is more verbose, so the other formatting methods are preferred.

    Don't waste time doing unrelated refactoring of existing code to adjust the formatting method.

  • Hindari penggunaan "we" dalam komentar, sebagai contoh "Loop over" daripada "We loop over".

  • Gunakan garis bawah, bukan camelCase, untuk variabel, fungsi dan nama-nama metode (yaitu poll.get_unique_voters(), bukan poll.getUniqueVoters()).

  • Gunakan InitialCaps untuk nama-nama kelas (atau untuk fungsi pabrik yang mengembalikan kelas-kelas).

  • Dalam docstring, ikuti gaya dari docstring yang ada dan PEP 257.

  • Dalam percobaan, gunakan assertRaisesMessage() dan assertWarnsMessage() daripada assertRaises() dan assertWarns() sehingga anda dapat memeriksa pengecualian atau pesan peringatan. Hanya gunakan assertRaisesRegex() dan assertWarnsRegex() jika anda butuh pencocokan regular expression.

    Gunakan assertIs(…, True/False) untuk pengujian nilai boolean, daripada assertTrue() dan assertFalse(), sehingga anda dapat memeriksa nilai boolean sebenarnya, bukan kebenaran dari pernyataan.

  • Dalam docstring percobaan, nyatakan perilaku yang diharapkan yang setiap percobaan ditunjukkan. Jangan menyertakan pembukaan seperti "Tests that" atau "Ensures that".

    Acuan tiket balikan untuk mengaburkan masalah dimana tiket mempunyai rincian tambahan yang tidak dapat dengan mudah digambarkan dalam docstring atau komentar. Termasuk nomor tiket pada akhir dari sebuah kalimat seperti ini:

    def test_foo():
        """
        A test docstring looks like this (#123456).
        """
        ...
    
Changed in Django 4.0.3:

All Python code in Django was reformatted with black.

Impor

  • Use isort to automate import sorting using the guidelines below.

    Mulai cepat:

    $ python -m pip install "isort >= 5.1.0"
    $ isort .
    
    ...\> py -m pip install "isort >= 5.1.0"
    ...\> isort .
    

    Ini menjalankan isort secara berulang dari pelipat anda saat ini, merubah berkas apapun yang tidak sesuai pada baris panduan. Jika anda butuh mengimpor rusak (untuk menghidari impor memutar, sebagai contoh) gunakan komentar seperti ini:

    import module  # isort:skip
    
  • Taruh impor dalam kelompok ini: akan datang, pustaka standar, pustaka pihak-ketiga, komponen Django lainnya, komponen Django lokal, coba/pengecualian. Urutkan baris dalam setiap kelompok secara alfabet dengan nama modul penuh. Tempatkan semua pernyataan import module sebelum from module import objects di setiap bagian. Gunakan impor sepenuhnya untuk komponen Django lainnya dan impor berhubugan untuk komponen lokal.

  • Pada setiap baris, mengabjadkan barang dengan barang huruf besar dikelompokkan sebelum barang huruf kecil.

  • Putuskan baris panjang menggunakan kurung dan lekukan garis kelanjutan dengan 4 ruang. Termasuk koma yang membuntuti setelah impor terakhir dan taruh kurung penutup pada baris itu sendiri.

    Gunakan baris kosong tunggal diantara impor terakhir dan tiap modul kode tingkatan, dan gunakan dua baris kosong diatas fungsi atau kelas pertama.

    Sebagai contoh (komentar hanya untuk tujuan penjelasan):

    django/contrib/admin/example.py
    # future
    from __future__ import unicode_literals
    
    # standard library
    import json
    from itertools import chain
    
    # third-party
    import bcrypt
    
    # Django
    from django.http import Http404
    from django.http.response import (
        Http404, HttpResponse, HttpResponseNotAllowed, StreamingHttpResponse,
        cookie,
    )
    
    # local Django
    from .models import LogEntry
    
    # try/except
    try:
        import yaml
    except ImportError:
        yaml = None
    
    CONSTANT = 'foo'
    
    
    class Example:
        # ...
    
  • Gunakan manfaat impor kapanpun tersedia. Sebagai contoh, lakukan ini:

    from django.views import View
    

    dari pada:

    from django.views.generic.base import View
    

Gaya cetakan

  • Di kode cetakan Django, taruh satu (dan hanya satu) spasi diantara kurung keriting dan etiket isi.

    Lakukan ini:

    {{ foo }}
    

    Jangan lakukan ini:

    {{foo}}
    

Gaya tampilan

  • Dalam tampilan Django, parameter pertama dalam sebuah fungsi tampilan harus dipanggil request.

    Lakukan ini:

    def my_view(request, foo):
        # ...
    

    Jangan lakukan ini:

    def my_view(req, foo):
        # ...
    

Gaya model

  • Nama-nama bidang harus semuanya huruf kecil, menggunakan garis bawah daripada camelCase.

    Lakukan ini:

    class Person(models.Model):
        first_name = models.CharField(max_length=20)
        last_name = models.CharField(max_length=40)
    

    Jangan lakukan ini:

    class Person(models.Model):
        FirstName = models.CharField(max_length=20)
        Last_Name = models.CharField(max_length=40)
    
  • class Meta harus muncul setelah bidang ditentukan, dengan baris tunggal kosong memisahkan penentuan bidang-bidang dan kelas

    Lakukan ini:

    class Person(models.Model):
        first_name = models.CharField(max_length=20)
        last_name = models.CharField(max_length=40)
    
        class Meta:
            verbose_name_plural = 'people'
    

    Jangan lakukan ini:

    class Person(models.Model):
        first_name = models.CharField(max_length=20)
        last_name = models.CharField(max_length=40)
        class Meta:
            verbose_name_plural = 'people'
    

    Jangan lakukan ini, salah satu:

    class Person(models.Model):
        class Meta:
            verbose_name_plural = 'people'
    
        first_name = models.CharField(max_length=20)
        last_name = models.CharField(max_length=40)
    
  • Urutan model kelas-kelas sebelah dalam dan cara standar harus sebagai berikut (catat bahwa ini tidak wajib):

    • Semua bidang basisdata
    • Penyesuaian pengelolaan atribut
    • class Meta
    • def __str__()
    • def save()
    • def get_absolute_url()
    • Cara penyesuaian apapun
  • Jika choices ditentukan untuk bidang model diberikan, tentukan setiap pilihan sebagai sebuah daftar dari tuple, dengan nama semua-huruf-besar sebagai atribut kelas. Contoh:

    class MyModel(models.Model):
        DIRECTION_UP = 'U'
        DIRECTION_DOWN = 'D'
        DIRECTION_CHOICES = [
            (DIRECTION_UP, 'Up'),
            (DIRECTION_DOWN, 'Down'),
        ]
    

Penggunaan django.conf.settings

Modul-modul tidak harus dalam pengaturan penggunaan umum di django.conf.settings pada tingkatan atas (yaitu dinilai ketika modul diimpor). Penjelasan untuk ini adalah sebagai berikut:

Manual configuration of settings (i.e. not relying on the DJANGO_SETTINGS_MODULE environment variable) is allowed and possible as follows:

from django.conf import settings

settings.configure({}, SOME_SETTING='foo')

Bagaimanapun, jika tiap pengaturan diakses sebelum baris settings.configure, ini tidak akan bekerja (Secara internal, settings adalah LazyObject yang mengkonfigurasikan diri dia sendiri otomatis ketika pengaturan diakses jika dia belum dikonfigurasikan).

Jadi, jika terdapat modul mengandung beberapa kode sebagai berikut:

from django.conf import settings
from django.urls import get_callable

default_foo_view = get_callable(settings.FOO_VIEW)

...kemudian mengimpor modul ini akan menyebabkan pengaturan obyek untuk dikonfigurasi. Itu berarti bahwa kemampuan untuk pihak ketiga mengimpor modul pada tingkat atas tidak sesuai dengan kemampuan mengkonfigurasi pengaturan obyek secara manual, atau membuatnya sulit di beberapa keadaan.

Sebagai gantinya kode diatas, tingkatan kemalasan atau tipuan harus digunakan, seperti django.utils.functional.LazyObject, django.utils.functional.lazy() atau lambda.

Bermacam-macam

  • Tandai semua deretan karakter untuk internasionalisasi; lihat i18n documentation untuk rincian.
  • Pindahkan pernyataan import yang tidak lagi digunakan ketika anda merubah kode. flake8 akan mencirikan impor ini untuk anda. Jika impor tidak digunakan butuh tinggal untuk kesesuaian kebelakang, tandai akhir dengan # NOQA untuk membisukan peringatan flake8.
  • Secara teratur pindahkan semua ruang kosong dari kode anda dimana mereka menambahkan byte yang tidak dibutuhkan, tambah kekacauan penglihatan pada tambalan dan juga terkadang menyebabkan pertentangan penggabungan yang tidak diperlukan. Beberapa IDE dapat dikonfigurasikan otomatis memindahkan mereka dan kebanyakan alat-alat VCS dapat di setel untuk menyorot mereka di keluaran berbeda.
  • Harap jangan menaruh nama anda di kode anda sumbangkan. Kebijakan kami adalah menjaga nama-nama penyumbang di berkas AUTHORS disalurkan dengan Django -- bukan goresan melalui basis kode itu sendiri. Merasa bebas untuk menyertakan perubahan pada berkas AUTHORS di tambalan anda jika anda membuat lebih dari perubahan sepele tunggal.

Gaya JavaScript

Untuk rincian tentang gaya kode JavaScript digunakan oleh Django, lihat JavaScript.